- Anak Ayub yang bertanggung jawab. Nabi Zulkifli, putra Nabi Ayub dan Rahma. Nama lahirnya Basyar; gelar “Zulkifli” berarti bertanggung jawab. Ia sangat bertakwa dan tekun beribadah.
- Damaskus dan raja alim. Berasal dari Damaskus (Syam/Syria), hidup di masa seorang raja alim yang dicintai rakyat. Saat raja menua dan tanpa pewaris, ia mengumumkan akan memilih penerus dari rakyatnya.
- Syarat tak biasa. Calon raja harus sangat sabar, sanggup berpuasa di siang hari, dan beribadah di malam hari. Bukan sekadar janji—konsisten setiap hari.
- Janji pemuda. Tak ada yang berani angkat tangan, sampai seorang pemuda berdiri lantang: Zulkifli. Ia menegaskan kesanggupannya tiga kali, dan raja setuju menjadikannya penerus.
- Takhta yang diurus dengan ibadah. Usai raja wafat, Zulkifli memerintah dengan sabar dan tenang. Siang ia berpuasa sambil mengelola negeri; malam ia berdiri dalam ibadah. Rakyat menyukainya; negeri damai.
- Ujian dari pintu istana. Iblis menyamar sebagai pria tua pembawa keributan, memaksa jumpa raja di waktu yang salah, bolak-balik bikin onar. Saat pengawal menahan, ia menampakkan wujud asli dan menyusup. Tujuannya: memancing amarah Zulkifli. Sang nabi tetap sabar, janji ke raja sebelumnya terjaga.
- Perang tanpa korban. Muncul pemberontak yang merusak negeri. Satu-satunya jalan: berperang. Rakyat takut dan meminta jaminan tak ada yang mati. Zulkifli bersabar, berdoa memohon keselamatan. Allah mengabulkan, dan mereka menang tanpa satu pun pengikutnya gugur.
- Akhir yang harum. Zulkifli wafat di usia 95 tahun di Damaskus. Namanya disebut mulia dalam Al-Qur’an sebagai sosok yang sabar dan termasuk yang paling baik. Rujukan: Al-Qur’an 21:85; 38:48.

🧭 Browser: memuat…
💻 OS: memuat…
🌐 IP: memuat…
🏳️ Negara: memuat…