Sitemap Home

Karakter dan peran

  1. Tinggi, rupawan, berjambang
    Sifatnya tenang, banyak berfikir, bicara seperlunya. Saat berbicara, tutur katanya jelas dan pandangannya selalu ditundukkan—rendah hati.
  2. Pelopor tulisan
    Nabi Idris adalah manusia pertama yang menulis dengan alat tulis. Sebelum beliau, penulisan belum dikenal.
  3. Bukan misi akidah, melainkan akhlak
    Saat itu manusia masih bertauhid. Tugas Nabi Idris adalah melawan kerusakan akhlak: pencurian, zina, penindasan, dan sejenisnya—khususnya di keturunan Qabil.
  4. Memimpin pasukan berkuda
    Saat kerusakan makin menjadi, beliau mengumpulkan pasukan berkuda untuk memerangi pelaku kejahatan.
  5. Perang pertama di bumi
    Nabi Idris tercatat sebagai orang pertama yang berperang di bumi demi tujuan kebaikan, dan beliau menang.
  6. Pahala mengalir
    Allah menganugerahkan: setiap kali umat manusia berbuat kebaikan, Nabi Idris turut mendapat pahala.

“#RamadahanTales oleh; Saudari Sharifah Syazreen Al-idrus”

Kisah wafat di langit ke-4

Nabi Idris bersahabat dekat dengan malaikat (dikatakan Jibril - wallahu a’lam). Beliau ingin mengumpulkan sebanyak mungkin pahala sebelum wafat. Lalu meminta malaikat itu membawanya bertemu malaikat maut untuk berunding tentang waktu wafatnya.

  1. Permintaan kepada malaikat
    Malaikat membawanya terbang hingga ke surga/ langit ke-4 untuk bertemu malaikat maut.
  2. Takdir yang mengejutkan
    Setibanya di sana, malaikat maut terheran: “Di mana Idris?” Dijawab, “Di belakangku.” Malaikat maut kaget karena telah mendapat perintah mencabut nyawa Idris di langit ke-4—hal yang tampak mustahil karena Idris hidup di bumi.
  3. Wafat di langit
    Namun demikian, takdir berlaku. Nabi Idris pun dicabut nyawanya di langit ke-4, sebagaimana ketentuan Allah.
  4. Kemuliaan yang unik
    Beliau satu-satunya manusia yang wafat di surga/ langit - tanda kemuliaan yang istimewa.

Awal mula syirik di kalangan manusia

Beribu tahun setelah wafatnya Nabi Idris barulah iblis berhasil mencetuskan syirik. Usai masa Idris, ada lima orang alim yang terus mengajak pada kebaikan; nama mereka disebut dalam Al-Qur’an. Setelah kelimanya wafat, syaitan mulai menyesatkan manusia secara bertahap.

  1. Patung pengingat kebaikan
    Syaitan membujuk manusia membuat patung batu bernama sesuai lima orang alim itu—katanya agar mereka ingat ajaran kebaikan saat melihatnya.
  2. Generasi berganti, makna diselewengkan
    Seiring waktu, syaitan meniupkan ide bahwa leluhur menyembah patung-patung itu dan menjadi baik karenanya. Maka generasi baru “disarankan” menyembah patung agar menjadi lebih baik.
  3. Syirik pun dimulai
    Dari sana lahirlah perbuatan syirik di tengah manusia—peringatan keras agar niat baik tidak berganti menjadi kesesatan.

Galeri

Komentar

times;