Awal kisah: berhala, logika, dan api
- Dari Babylon
Nabi Ibrahim berasal dari Babylon (kini Irak). - Anak pembuat berhala
Bapaknya pembuat patung. Sejak usia 7 tahun, Ibrahim kritis: kenapa menyembah patung buatan tangan? - Uji patung di sungai
Diminta menjual patung, Ibrahim mencampakkan ke sungai: “Kalau dewa hebat, berenanglah!” Patung pun tenggelam. - Kapak di tangan ‘si besar’
Saat perayaan, Ibrahim menghancurkan berhala, menyisakan patung terbesar dan menaruh kapak di tangannya. - Ahli debat
Ibrahim dikenal piawai berdebat, mempertanyakan “dewa-dewa” mereka. - Logika telak
“Tanya si besar.” Mereka: “Itu patung!” Ibrahim: “Kalau tak bisa apa-apa, kenapa disembah?” Ego tradisi menang; hukuman direncanakan. - Unggun raksasa
Ibrahim dihumban ke api. Jibril datang; Ibrahim pasrah pada Allah. Api diperintah jadi sejuk dan nyaman (Al-Anbiya 21:69). - Keluar tanpa terbakar
Hanya tali yang hangus. Banyak yang terpaku; Luth (keponakan) jadi pengikut pertama.
Komentar