Sitemap Home

Awal kisah: berhala, logika, dan api

  1. Dari Babylon
    Nabi Ibrahim berasal dari Babylon (kini Irak).
  2. Anak pembuat berhala
    Bapaknya pembuat patung. Sejak usia 7 tahun, Ibrahim kritis: kenapa menyembah patung buatan tangan?
  3. Uji patung di sungai
    Diminta menjual patung, Ibrahim mencampakkan ke sungai: “Kalau dewa hebat, berenanglah!” Patung pun tenggelam.
  4. Kapak di tangan ‘si besar’
    Saat perayaan, Ibrahim menghancurkan berhala, menyisakan patung terbesar dan menaruh kapak di tangannya.
  5. Ahli debat
    Ibrahim dikenal piawai berdebat, mempertanyakan “dewa-dewa” mereka.
  6. Logika telak
    “Tanya si besar.” Mereka: “Itu patung!” Ibrahim: “Kalau tak bisa apa-apa, kenapa disembah?” Ego tradisi menang; hukuman direncanakan.
  7. Unggun raksasa
    Ibrahim dihumban ke api. Jibril datang; Ibrahim pasrah pada Allah. Api diperintah jadi sejuk dan nyaman (Al-Anbiya 21:69).
  8. Keluar tanpa terbakar
    Hanya tali yang hangus. Banyak yang terpaku; Luth (keponakan) jadi pengikut pertama.

Debat dengan Namrud dan hijrah

  1. Hidup - mati versi raja
    Namrud membebaskan satu terpidana dan membunuh yang lain: “Aku mengatur hidup - mati.”
  2. Terbitkan dari barat
    Ibrahim menantang: “Tuhanku menerbitkan matahari dari timur; terbitkanlah dari barat!” Ego Namrud koyak; Ibrahim diusir.
  3. Menuju As-Sham
    Ibrahim, Luth, dan Sarah hijrah. Di Harran, orang menyembah bintang.
  4. Bintang - bulan - matahari
    Ibrahim berpura menyembah bintang, bulan, matahari, semuanya lenyap berganti siang - malam. “Sembahlah Sang Pencipta yang kekal.”
  5. Ujian Sarah
    Di Sham, Sarah ditangkap. Doanya menggetarkan hati raja; Sarah dibebaskan dan dihadiahkan Hajar.
  6. Tinggal hingga tua
    Mereka menetap dan usaha kian maju.

Zamzam: dari tandus jadi kehidupan

  1. Harapan akan zuriat
    Sarah tak bisa melahirkan. Atas izinnya, Ibrahim menikahi Hajar; Hajar hamil.
  2. Lahir Ismail
    Kebahagiaan memuncak.
  3. Mimpi pertama
    Perintah: tinggalkan Hajar dan Ismail di tanah tandus. Ibrahim taat.
  4. Safa - Marwa
    Hajar berlari mencari bantuan; terdengar suara air menyembur dari tanah: Zamzam.
  5. Zam! Zam! Zam!
    Hajar menadahi air sambil berkata “Berhenti!”, namun sumber tak henti; menjadi kehidupan.
  6. Kaum Jurhum
    Mereka menetap di tempat itu (kini Mekah) atas izin Hajar; Ismail dibesarkan penuh kasih dan iman.
  7. Kunjungan ayah
    Ibrahim rutin menjenguk; Ismail tumbuh kuat dan taat.

Kurban dan jamarat

  1. Mimpi kedua
    Ibrahim: “Aku diperintah menyembelihmu.” Ismail: “Lakukan, ayah.” Iblis menggoda tiga kali, dilontar batu (asal Jamratul Ula, Wusta, Aqabah).
  2. Pisau tak menembus
    Ismail minta wajahnya dibalik agar ayah tak ragu. Pisau selalu terbalik; Allah mengganti dengan seekor kambing.

Kaabah dan panggilan haji

  1. Mimpi ketiga
    Membangun Kaabah: Ismail menghulur batu, Ibrahim menyusun.
  2. Hajar Aswad
    Batu terakhir: Hajar Al-Aswad, diturunkan dari Jannah.
  3. Jejak telapak
    Batu pijakan melunak menyimpan jejak kaki Ibrahim, pengingat sejarah (rujuk Al-Quran).
  4. Seruan abadi
    Allah memerintah menyeru manusia berhaji. “Suara tak sampai,” keluh Ibrahim. Allah: laksanakan saja. Sejak itu, manusia berdatangan ke Mekah dari seluruh penjuru dunia.

Kabar gembira dan keturunan para nabi

  1. Ishak untuk Sarah
    Di usia 120 dan 90-an, malaikat membawa kabar: Sarah hamil Ishak.
  2. Yaakub dan para nabi
    Allah mengabarkan para nabi dari keturunan Ibrahim: Ishak, Yaakub, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, Isa, Ilyas, Ismail, Ilyasa, Yunus, Luth, dan Muhammad.
  3. Dihormati lintas agama
    Ibrahim disanjung dalam Islam, Kristen, Yahudi. Dua anugerah kekal di keluarganya: kenabian dan wahyu.

“#RamadahanTales oleh; Saudari Sharifah Syazreen Al-idrus”

Galeri

Komentar

times;