Sitemap Home

Tips & Trik Linux: Pahami dan Gunakan Perintah 'Alias' Biar Nge-terminal Lebih Cepat! ⚡

Sumber asli: Linux.org


Apa Itu Alias?

Bayangin Alias itu kayak nama panggilan keren buat perintah terminal yang panjang-panjang. Ini adalah cara praktis buat bikin shortcut perintah di terminal Linux. Jadi, perintah yang tadinya bikin jari keriting karena harus ngetik banyak, bisa disingkat jadi satu kata aja, hemat waktu, nggak pegel ngetik!

Misalnya, daripada ngetik ls -lisa --color=always, kamu cukup bikin alias ll. Lebih cepat, kan?

Contoh Alias Basic yang Sering Dipakai:

alias ls="ls -a"

Sekarang, setiap kamu ketik ls, otomatis akan menampilkan file tersembunyi (yang diawali titik) juga. Praktis banget!

Melihat Alias yang Ada

Penasaran alias apa aja yang udah aktif di terminal kamu? Gampang, Bro/Sis! Cukup ketik perintah ini:

alias

Atau kalau mau hasilnya lebih rapi dan lengkap (format export), pakai ini:

alias -p

Membuat Alias Permanen

Perlu diingat, alias yang kamu buat langsung di terminal itu sifatnya sementara (bakal hilang kalau terminal ditutup). Biar alias kesayanganmu ini permanen dan bisa dipakai setiap kali kamu buka terminal, kamu harus tambahin ke salah satu file konfigurasi shell kamu, biasanya:

  • ~/.bashrc (untuk pengguna Bash)
  • ~/.bash_aliases (jika file ini ada dan di-load oleh .bashrc, ini tempat yang lebih rapi)

Ini contoh alias 'super-update' yang sering banget dipakai oleh pengguna Debian/Ubuntu biar semua proses update kelar dalam sekali perintah:

alias up='sudo apt update && sudo apt upgrade -y && sudo apt autoremove -y && sudo apt dist-upgrade -y'

Tips: Setelah menambahkan baris ini, jangan lupa di-load ke sesi terminal saat ini dengan: source ~/.bashrc (atau nama file yang kamu edit).

Hal yang Perlu Diperhatikan

Biar nggak ada insiden pas lagi asyik nge-terminal, perhatikan beberapa hal krusial ini:

  • Alias itu case-sensitive (huruf besar dan kecil beda). Alias tidak sama dengan alias.
  • Jangan sampai menimpa perintah penting Linux tanpa sadar! Misalnya, kamu bikin alias rm="echo 'Jangan dihapus!'". Ini bisa bikin bingung kalau kamu lagi butuh perintah rm yang asli.
  • Pakai **type <nama>** buat cek apakah nama alias yang kamu mau sudah dipakai oleh sistem (sebagai built-in, function, atau path). Contoh: type ls.

Menghapus Alias

Kalau udah bosen atau mau ganti alias, ngehapusnya gampang:

1. Hapus Sementara (untuk sesi terminal saat ini):

unalias ls

2. Hapus Semua Alias Sekaligus (untuk sesi terminal saat ini):

unalias -a

3. Hapus Permanen:

Kalau aliasnya ada di file .bashrc atau .bash_aliases, kamu tinggal hapus barisnya dari file tersebut, lalu restart terminal atau source ulang filenya.

Alias Lanjutan: Kreativitas Tanpa Batas

Alias bisa jadi pondasi yang kuat untuk otomatisasi lho. Ia bisa:

  • Buat shortcut script atau perintah panjang yang kompleks.
  • Bisa juga untuk mempercepat workflow harian (misalnya shortcut untuk berpindah ke folder proyek tertentu).

Contoh Alias Unik yang Memudahkan Hidup:

alias cd..="cd .."  # Kadang suka lupa spasi
alias edit=nano     # Buat yang males ngetik nano/vim lengkap
alias server="python3 -m http.server" # Untuk cepat bikin web server lokal!

Escaping Alias (Panggil Perintah Asli)

Kadang, alias yang udah kamu buat (atau alias defaultdi sistem) suka "mengganggu." Misalnya, perintah grep sudah di-alias otomatis nambahin parameter warna. Kalau kamu mau jalankan perintah asli tanpa alias-nya, pakai backslash(\) di depannya:

\grep bash

Terminal akan tau kalau kamu ingin menjalankan binarygrep yang asli, bukan alias-nya.

Kesimpulan: Alias Sahabat Terbaikmu!

Alias itu fitur kecil di Linux yang dampaknya besar banget. Dengan menguasainya, kamu bisa:

  • Bikin kerja lebih cepat & efisien.
  • Memastikan perintah kompleks selalu berjalan sama persis.
  • Dibuat permanen, dihapus, atau diabaikan kapan aja sesuai kebutuhan.

Kalau kamu sering ngoprek terminal, alias bakal jadi sahabat terbaikmu untuk menyingkat waktu dan usaha. Selamat berkreasi dengan alias! 💪

times;