📜 Sitemap 🏠 Home
Sejarah Islam

Ekspedisi Ifriqiyah (Tunisia)

Gerak maju dari Mesir ke jantung Tunisia—pertarungan di Sbeitla, tumbangnya Gregorios, dan lahirnya gerbang Islam ke Afrika Utara.

Ekspedisi Ifriqiyah
Browser: -OS: -
Lokasi IP: 🏳️-, -

Konteks sejarah

Ekspedisi Ifriqiyah
Ilustrasi Ekspedisi Ifriqiyah (Tunisia, 27 H / 647 M)

Masa Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan (27 H / 647 M) menandai babak baru ekspansi ke barat. Mesir sudah stabil di bawah ‘Abdullāh bin Sa‘d bin Abī Sarḥ; target berikutnya: Ifriqiyah—Tunisia dan sekitarnya.

Beberapa tahun setelah wafatnya ‘Umar bin Khattab (23 H), tampuk kepemimpinan beralih ke ‘Utsman رضي الله عنه. Dari Barqa dan Tripoli, pasukan bergerak menembus lebih jauh ke barat menuju wilayah yang strategis dan keras secara medan.

“Lanjutkanlah futūhāt dari Mesir menuju Ifriqiyah. Bawalah pasukan pilihan, karena negeri itu keras, namun ia adalah gerbang menuju Afrika yang lebih luas.”

— Surat Khalifah ‘Utsman kepada ‘Abdullāh bin Sa‘d (27 H / 647 M)

Seruan khalifah & kekuatan pasukan

Pasukan besar disiapkan dari berbagai pusat kekuatan Islam saat itu, memadukan pengalaman Mesir dan semangat Hijaz–Irak.

  • Dari Mesir: sekitar 20.000 tentara.
  • Dari Madinah, Kufah, Basrah: sekitar 20.000 tentara.
  • Total: ±40.000 pasukan.

Target utama: menghantam pertahanan Bizantium di jantung Tunisia, Sufetula (Sbeitla), dan memaksa mereka berunding.

Pertempuran Sbeitla (Sufetula)

Di Sbeitla, pasukan Muslim berhadapan dengan tentara Bizantium di bawah Gregorios (Jirjir), gubernur Ifriqiyah. Gregorios menghimpun kekuatan besar—jumlahnya jelas melampaui pasukan Muslim.

“Wahai hamba-hamba Allah, jangan gentar pada jumlah mereka. Sesungguhnya kemenangan bukan pada bilangan, tapi pada pertolongan Allah dan kesabaran kalian.”

— ‘Abdullāh bin Sa‘d memberi semangat sebelum pertempuran

Takbir bergema di padang Ifriqiyah. Pertempuran sengit pecah: tombak dan pedang beradu, debu gurun bercampur darah. Pada akhirnya, Gregorios terbunuh dan pasukan Bizantium tercerai-berai—Sbeitla menjadi kemenangan kunci 27 H / 647 M.

Hasil penaklukan & kesepakatan

Kemenangan di Sbeitla menandai awal masuknya Islam ke Tunisia. Penduduk Ifriqiyah menerima perdamaian dengan jizyah tahunan:

  • Jizyah disepakati: 300 qinthār emas per tahun (sekitar 1,3 ton emas).
  • Status wilayah: belum sepenuhnya tunduk permanen (Bizantium masih kuat di pesisir).
  • Dampak langsung: gerbang futūhāt menuju Afrika Utara terbuka lebar.

Kemenangan ini menjadi pijakan bagi penaklukan lanjutan di masa Bani Umayyah—mengarah ke Kairouan dan penguatan Islam di Maghrib.

Bagikan & komentar

times;