Ringkasan cepat
Inti: Terdapat dua arus besar: (1) melarang Maulid sebagai bid’ah yang tidak disyariatkan; (2) membolehkan dengan syarat isi dan metode sesuai tuntunan syariat (dzikir, shalawat, kajian sirah) serta bebas dari kemungkaran.
- Larangan: Tidak ada dalil khusus; tidak pernah dicontohkan Nabi, sahabat, tabi’in; kekhawatiran tasyabbuh dan tertutupnya sunnah yang asli.
- Kebolehan bersyarat: Memposisikan sebagai wasilah syukur, ta’lim, dan shalawat; menolak unsur kemungkaran; tidak menganggapnya sebagai ibadah mahdhah yang wajib atau sunnah mu’akkadah.