Sa‘id bin Zaid: Sahabat yang Dijamin Surga & Doanya Mustajab

Jejak iman, kisah keluarga, dan warisan abadi dari sahabat Rasulullah ﷺ

Sa‘id bin Zaid

Warisan Tauhid dari Ayah

Di Mekkah penuh berhala, ayah Sa‘id – Zaid bin Amr – udah beda sendiri. Gak mau sujud ke patung batu, malah nyari agama Ibrahim. Sebelum wafat, ayahnya terus pesan: “Jangan pernah sujud pada berhala, Tuhan itu satu.” Pesan itu nancep banget sampai Sa‘id dewasa.

Awal Masuk Islam: Jalan Bareng Istri

Sa‘id tumbuh jadi pemuda Quraisy yang disegani, nikah sama Fatimah binti al-Khattab (adik Umar bin Khattab). Ketika dakwah Islam mulai tersebar, Sa‘id dan istri jadi yang pertama beriman. Mereka masuk Islam lewat ajakan Abu Bakar r.a. – keren banget, suami istri kompak dalam iman!

Malam yang Menggetarkan: Umar Masuk Islam

“Ya Umar, lakukanlah sesukamu. Demi Allah, kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya!”

Rumah Sa‘id & Fatimah pernah jadi saksi dramatis. Umar bin Khattab, yang marah dengar adiknya masuk Islam, langsung dobrak rumah! Sa‘id dipukul sampai berdarah. Tapi Fatimah malah makin berani, Umar jadi luluh dan akhirnya baca Qur’an, lalu masuk Islam. Sa‘id & Fatimah – saksi perubahan super besar!

Hijrah & Perjuangan di Medan Laga

Waktu Rasulullah ﷺ perintah hijrah, Sa‘id langsung ikut rombongan ke Madinah. Di sana, beliau selalu ikut perjuangan Islam: dari Uhud, Yarmuk, sampai misi pengintaian Badar (meski nggak ikut perang langsung, tetep dapet pahala & ghanimah!). Sa‘id nggak suka pamer, tapi luar biasa setia dan pemberani.

Pejuang Zuhud & Mustajab Doa

Sa‘id terkenal sederhana, nggak doyan dunia. Tapi doanya manjur banget! Pernah ada yang fitnah soal tanah, Sa‘id cuma bilang: “Ya Allah, kalau dia dusta, butakan matanya dan matikan di tanah itu.” Eh, beneran kejadian! Semua makin segan sama Sa‘id.

10 Sahabat Dijamin Surga

Rasulullah ﷺ masukkan Sa‘id ke 10 sahabat yang dijamin masuk surga (al-‘Asyrah al-Mubasyyarun bil Jannah). Hidupnya gak glamor, tapi prestasi akhiratnya luar biasa!

Akhir Hayat & Warisan Abadi

Di usia senja, Sa‘id memilih menjauh dari keramaian, lebih banyak ibadah di pinggiran Madinah. Wafat tahun 51 H, beliau dikenang sebagai teladan iman, kesetiaan, dan zuhud. Namanya abadi dalam sejarah Islam.

Komentar & Diskusi

Info Anda: , ,
times;